top
down

MENJAGA KEUTUHAN RUMAH TANGGA

Diposting oleh Tarbiyatun Nisaa - Senin, 16 April 2012, 06.13 Kategori: - Komentar: 1 komentar

Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita  
setengah terpejam sesudahnya. Anonim
Tujuan pernikahan bukanlah untuk berpikiran sama, 
melainkan berpikir bersama. Anonim
Pernikahan yang sukses adalah jatuh cinta sering kali, 
selalu terhadap orang yang sama. Mingon McLaughlin
Laki-laki adalah kepala keluarga, wanita adalah leher 
yang menggerakkan kepala itu. Peribahasa Cina
Kita dapat berubah menjadi apa saja. Tetapi hidup kita akan bermula 
dan berakhir di dalam keluarga. Anonim

Keluarga ideal utuh dan kukuh
Membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja (taken for granted), melainkan proses yang harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Ada proses pembelajaran bersama, didasarkan rendah hati, menjaga diri dan keterbukaan masing-masing kedua pasangan. Syari'at Islam meletakkan tujuan utama dari pernikahan adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT. Itulah yang paling mendasar dan paling utama.  

Dalam tulisan sederhana ini, kita akan mencoba memahami pentingnya menjaga keutuhan rumah tangga, walau mungkin sudah banyak postingan sejenis, namun tidak ada salahnya untuk direposting kembali, sebagai bagian dari upaya menambah apresiasi dan inspirasi, agar keutuhan rumah tangga dan keluarga kita, tetap terjaga, kuat, utuh dan kukuh. Semoga...

Ketika akan menikah
Janganlah mencari isteri, tetapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tetapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

Ketika melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Tuhan melalui orangtua/wali si gadis.

Ketika menikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan pastor/penghulu, tetapi menikah di hadapan Tuhan.

Ketika resepsi pernikahan
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan doa mereka.
Sejak malam pertama
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat

Selama menempuh hidup berkeluarga
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri

Ketika biduk rumah tangga oleng
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegangan tangan.

Ketika belum memiliki anak
Cintailah isteri atau suami anda 100%.

Ketika telah memiliki anak
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

Ketika ekonomi keluarga belum membaik
Yakinlah bahwa pintu rejeki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

Ketika ekonomi membaik
jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

Ketika anda adalah suami
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.

Ketika anda adalah istri
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

Ketika mendidik anak
Jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.

Ketika anak bermasalah
Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya.

Ketika ada PIL
Jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.

Ketika ada WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

Ketika memilih potret keluarga
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga beriman.

Ketika ingin langgeng harmonis:
Gunakanlah formula 6 k :
  1. Ketakwaan
  2. Kasih sayang
  3. Kesetiaan
  4. Komunikasi dialogis
  5. Keterbukaan
  6. Kejujuran
Ciri wanita shalehah
Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)

Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70) 
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”
Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.” 
Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”

Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.
Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah dien Islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.

Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan Islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.

Dan bidadari pun cemburu kepada mereka, karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah penuh kemuliaan.

Ciri-ciri Laki-laki Yang Sholeh
Yaitu Laki-laki yang:
  1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah saw.
  2. Jihad Fisabilillah adalah tujuan hidupnya.
  3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
  4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
  5. Ikhlas dalam beramal.
  6. Kampung akhirat maejadi tujuan utama hidupnya.
  7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
  8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
  9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
  10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
  11. Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
  12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
  13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
  14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
  15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
  16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
  17. Kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.
Adakah diri kita para suami, sudah menjadi bagian daripadanya??

PUISI BUAT CALON SUAMI DAN ISTERI


Buat Calon Suami
Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setakwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...


Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya ...


Pernikahan atau Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ...


Buat Calon Istri
Pernikahan atau Perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh solehah...
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ...

Referensi: Dari berbagai sumber online
Pengumuman
Sekolah Islam Terpadu (SIT) Tarbiyatun Nisaa Bogor, Sekolah berbasis karakter, kesadaran Lingkungan dan Akhlak Islami. Membuka kembali pendaftaran siswa/siswi baru T.A. 2012/2013, untuk tingkat: RA/TKQ-SDIT-SMP-TKQ/TPQ. Dibuka sejak bulan Maret s/d Juni 2012. Dan menerima pendaftaran mahasiswi baru program 1 tahun terampil PGTKA (Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak Al Qur'an. Pendaftaran dibuka s/d Awal Juni 2012, Kuliah dimulai Pertengahan Juni 2012.

1 komentar:

  1. Ternyata, tidak ada jaminan, kepopuleran, kehebatan dan ketinggian ilmu seseorang dalam menjaga keutuhan rumah tangganya, semata-mata hanya kerena ibadah kepada Nya, disertai keikhlasan, menerima apa adanya, serta mencukupkan dengan yang ada di depan mata, itulah yang akan membuat awet terjaga.

    BalasHapus