top
down

PENYAKIT ALERGI HIDUP

Diposting oleh Tarbiyatun Nisaa - Rabu, 15 Mei 2013, 15.27 Kategori: - Komentar: 3 komentar

Seorang pria mendatangi Sang Guru, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apa pun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati saja!!!"
Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan ini. Itu sebabnya saya ingin mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, Sang Guru meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu dinamakan Alergi Hidup."
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku,” kata Sang Guru.
"Tidak Guru, tidak! Saya sudah betul-betul bosan. Saya tidak ingin hidup,” pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."
"Baiklah, kalau memang itu maumu. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok petang. Besok malam kau akan mati dengan tenang."
Giliran pria itu jadi bengong dan bingung. Selama ini, setiap guru yang ia datangi, selalu berupaya untuk memberikannya semangat hidup. Yang satu ini aneh. Ia malah menawarkan racun. Tetapi karena ia memang sudah betul-betul jemu, ia menerimanya dengan senang hati.
Sesampai di rumah, ia langsung menenggak setengah botol obat dari Sang Guru. Dan... ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya... begitu rileks! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di sebuah restoran terkenal. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai dan hangat! Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu."
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya dan ia tergerak untuk melakukan jalan pagi. Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia melihat istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.
Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istri pun merasa aneh sekali.
Selama ini, mungkin aku salah, "Maafkan aku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang. Koleganya pun bingung, "Hari ini, dia kok aneh ya?"
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap perbedaan pendapat.
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang ke rumah petang itu, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pa, maafkan kami semua. Selama ini Papa selalu stress karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Seketika hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum? Terburu-buru, ia mendatangi Sang Guru kembali.
Melihat wajah pria itu, Sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu......Isinya hanya air biasa kok. Kini kau sudah sembuh...."
'Ibroh 'Indal Qishoh...
Hidup anugerah terindah tiada tara. Jika kau hidup dalam kekinian, jika kau hidup dengan kesadaran bahwa engkau bisa mati kapan saja, maka kau akan menghargai setiap detik dari kehidupanmu. Hilangkan egomu, keangkuhanmu. Jadilah lembut, selembut air, dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Lihatlah orang-orang di sekitarmu. Pandangilah mereka dengan cinta, ketulusan dan keikhlasan.
Tersenyumlah.....Nikmati indahnya hidup dalam kebersamaan, cinta kasih dan kepedulian. Masih banyak orang yang mencintai dan membutuhkanmu. Kau tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah jalan menuju ketenangan dan kebahagiaan.
Sumber: Motivasi.net

3 komentar:

  1. Semoga terinspirasi....Walau bagaimanapun hidup ini anugerah yang harus disikapi dan dijalani....

    BalasHapus
  2. Subhanallah, semoga kita peka terhadap apa yang dianugerahkan Allah, dan dapat menikmatinya dengan benar!

    BalasHapus
  3. Masih mas, semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang benar-benar menghargai hidup serta mengisinya dengan ragam kebaikan dan keindahan....

    BalasHapus